PENGERTIAN
MEDIA PENGAJARAN
DAN ALAT PERAGA
1.
Pengertian
Media berasal dari bahasa latin Medium
yang bearti perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi.
v Pendapat
para ahli tentang Media Pengajaran :
a. Menurut
Briggs (1970)
Media pengajaran adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar.
Contoh : buku, film, kaset, slide dll.
b. Menurut
Gagne dan Reiser (1983)
Media pengajaran adalah alat-alat fisik
dimana pesan-pesan instruksional dikomunikasikan. Contoh: buku, film, tipe
recorder, dll.
c. Menurut
Dinje Borman Rumumpuk (1988)
Media pengajaran adalah setiap alat baik software
maupun hardware yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
Dari
definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pengajaran adalah segala
alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan
bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan
pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.
a.
Media pendidikan dapat mengatasi
perbedaan pengalaman pribadi murid. Misalnya siswa berasal dari golongan mampu
memiliki pengalaman sehari-harinya berbeda dengan golongan kurang mampu.
Perbedaan ini dapat di tanggulangi dengan mempertontonkan film, gambar, tv dan
sebagainya.
b.
Media pendidikan dapat mengatasi
batas-batas ruang kelas. Misalnya benda yang di ajarkan terlalu besar atau
berat bila di bawa ke ruang kelas untuk diamati secaara langsung. Maka dapat di
tanggulangi dengan film, gambar slidefilm strip dan sebagainya.
c.
Media pendidikan dapat mengatasi
keterbatasan karena jarak. Apabila secara langsung tidak dapat di amati karena
terlalu kecil seperti molekul, sel atau atom maka dapat diatasi dengan model,
gambar, dan sebagainya.
d.
Media pendidikan dapat mengatasi
masalah keterbatasan waktu. Apabila secara langsung gerakan benda sulit atau
tidak dapat diamati karena terlalu lambat atau terlalu cepat, sedangkan gerakan
itu menjadi pusat perhatian siswa maka dapat digunakan film strip dan
sebagainya.
e.
Media pendidikan dapat di gunakan
untuk memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang tidak dapat di ulang kembali
atau telah terjadin dai masa lampau. Seperti peristiwa bencana alam, tiupan
angina dan sebagainya maka dapat di gunakan film, film strip, slide dan
sebagainya.
f.
Media pendidikan memungkinkan adanya
kontak langsung dengan masyarakat atau dengan alam atau lingkungannya. Misalnya
dengan mengunjungi suatu tempat.
g.
Media pendidikan memberikan kesamaan
dalam pengamatan terhadap sesuatu objek.
1.
h.
Media pendidikan dapat membangkitkan
minat dan motivasi belajar
2.
FUNGSI MEDIA PENGAJARAN
Secara
umum media berfungsi sebagai:
a.
Alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
b.
Bagian
integral (keterpaduan) dari keseluruhan situasi mengajar
c.
Meletakkan
dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi
pemahaman yang bersifat verbalisme
d.
Membangkitkan
motivasi belajar peserta didik
e.
Mempertinggi
mutu belajar mengajar
3. PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
a.
Membuat kongkrit konsep yang abstrak
b.
Mengetengahkan bagian tertentu yang dianggap penting
c.
Memberikan pengganti pengalaman langsung
d.
Mendekatkan obyek yang sukar atau berbahaya untuk
didekati
e.
Memberikan pengalaman segi pengamatan
f.
Menyajikan perbedaan warna secara visual
g.
Menyajikan informasi yang memerlukan gerak.
4.Macam-Macam Media Pendidikan
1. Media Nonelektronik
a.
Media Cetak
Dalam media cetak seperti buku teks, modul, buku petunjuk, lembar lepas, lembar
kerja , dan sebagainya pada umumnya berisi materi pembelajaran yang dapat
diakses dan dibaca oleh siswa langkah demi langkah sesuai dengan yang
diinginkan. Untuk media yang berupa buku teks biasanya dilengkapi uraian
materi, contoh soal, dan latihan soal.Berbeda dengan buku, modul umumnya
dilengkapi dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, uraian materi,
latihan soal, dan tes formatif, yang digunakan sebagai umpan balik untuk
mengetahui seberapa besar materi dalam setiap kegitan dapat dikuasai oleh
mahasiswa.
Kemudian untuk media cetak yang berupa hand out biasa digunakan proses
pembelajaran di kelas. Media ini berupa lembaran lepas yang biasanya berisi
materi untuk satu kegiatan tatap muka. Hand out yang lengkap akan berisi
tujuan, uraian singkat tentang materi pembelajaran, evaluasi, dan daftar
pustaka.
Khusus untuk media cetak yang berupa lembar tugas biasa digunakan siswa untuk
mengerjakan tugas, menyelesaikan masalah atau soal yang diberikan oleh guru
setelah penyampaian materi di kelas.Lembar tugas biasanya berisi tujuan, uraian
singkat tentang materi pembelajaran untuk setiap pkok bahasan, dan latihan
memecahkan masalah.
Media cetak memiliki beberapa
kelebihan diantaranya:
1)
Siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
2)
Siswa dapat mempelajari materi dalam
media cetak secara berulang-ulang. Khusu untuk media cetak berupa modul,
melalui tes normatif siswa dapat mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran
yang disajikan pada modul tersebut
3) Dapat dicetak ulang atau direvis sesuia dengan garis besar
program pembelajaran yang baru.
Kekurangannya antara lain:
1)
Tidak dapat menyajikan gerak dalam
media cetak
2)
Uraian yang terlalu panjang dalam
setiap pokok bahasan dapat membosankan para pembacanya
3)
Pembahasannya lebih mengarah pada
kognitif
b.
Media Pajang
Media ini meliputi papan tulis, white board, papan magnetik, papan buletin, dan
chart.Perbedaan antara papan tulis dan white board terletak pada alat tulisnya.
Papan tulis menggunakan kapur sebagai alat tulis, sedangkan white board
menggunakan spidol nonpermanen. Papan magnetik merupakan papan yang
permukaannya dibuat dari lembaran baja atau dapat juga berupa white board yang
di dalamnya dilapisi dengan lembaran baja atau seng.Materi yang disajikan
diletakkan di atas kertas atau karton yang di belakangnya diberi magnet.Papan
ini dapat berfungsi sebagai pendamping papan tulis di kelas.
Untuk penyajian dengan chart dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
Pada umumnya materi yang disajikan di dalam chart biasanya berbentuk diagram,
bagan grafik, dan gambar. Oleh karena itu, beberapa kelebihan penggunaan papan
pajang adalah:
1)
Biaya yang digunakan relatif murah
2)
Papan tulis atau white board mudah
disajikan di ruang kelas
3)
Papan tulis atau white board dapat
digunakan dengan jumlah siswa yang relatif besar
4)
Khusus untukpapan buletin diperuntukkan
untuk kelompok kecil
c. Media Peraga dan Eksperimen
Media peraga dapat berupa alat-alat asli atau tiruan, dan biasanya berada di
laboratorium.Media ini biasanya berbentuk model dan hanya digunakan untuk
menunjukkan bagian-bagian dari alat yang asli dan prinsip kerja dari alat asli
tersebut.
Di samping media peraga terdapat pula media eksperimen yang berupa alat-alat
asli yang biasanya digunakan untuk kegiatan praktikum. Perbedaan antara
media peraga dengan media eksperimen antara lain:
1)
Alat-alat pada media eksperimen
berupa alat asli sedangkan media peraga berupa alat-alat tiruan
2)
Media eksperimen dapat digunakan
sebagai media peraga, sedangkan media peraga belum tentu dapat digunakan
sebagai media eksperimen
Salah satu contoh alat peraga sederhana adalah tali, yaitu sebagai suatu alat
yang dapat digunakan untuk menunjukkan gejala gelombang transversal.Kemudian
salah satu contoh alat eksperimen yang dapat digunakan sebagai alat peraga adalah
pipa kund, yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan rambat bunyi.
2.
Media Elektronik
a.
Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memproyeksikan objek
melalui bahan transparan dengan bening ke suatu permukaan layar atau dinding.
1)
OHP Tanpa Kombinasi dengan Alat Lain
Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, OHP
dengan tipe tertentu dapat dikombinasikan dengan alat lain sehingga dapat
digunakan untuk memproyeksikan tidak hanya transparansi, tetapi juga dapat
digunakan untuk memproyeksikan bahan cetakan, objek tiga dimensi, dan tampilan
komputer.
OHP yang sederhana misalnya merk Cabin, telah dilengkapi dengan komponen dan
spesifikasi, seperti lampu proyektor dengan daya listrik kurang lebih 500 watt
serta sumber tegangan 110 V atau 220 V. Dengan menggunakan daya listrik yang
semakin besar, maka suatu OHP akan memberikan kemampuan yang lebih jelas dalam
memproyeksikan gambar pada dinding atau layar tanpa harus mematika n lampu
dalam suatu ruangan.
2)
Kombinasi OHP dengan Efek Zoom
Alat ini dikenal sebagai Zoom Overhead Projector, yaitu suatu OHP yang di
dalamnya dilengkapi dengan lensa zoom. Lensa ini memiliki kemampuan untuk
memperbesar gambar proyeksi sampai 1,6 kali dari ukuran lensa standar. Cara
kerja OHP ini adalah gambar pada dinding atau dinding OHP ini pada prinsipnya
tidak jauh berbeda dengan OHP sebelumnya, tetapi dalam tampilannya dilengkapi
dengan beberpa panel, yaitu proyektor, miror, bor magnet, pen tray,
lensa zoom, dan sebagainya.
3)
Kombinasi OHP dengan ATF
Automatic Transparancy Feeder (ATF)
merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan mengeluarkan
transparansi yang akan ditampilkan melalui OHP. Alat ini dilengkapi dengan Transparancy
Tray, Infrared Sensor, Infrared Remote, Easy Attachment, dan Anti-Static Strip.Cara
menggunakannya adalah dengan meletakkan alat tersebut tepat di atas landasan
kaca OHP, setelah itu kita memfungsikan panel-panel yang ada pada OHP dan ATF.
4)
Kombinasi OHP dengan CPP (Viewer)
Computer Proyektor Panel (CPP) atau yang biasa disebut Viewer dibuat dari lampu
Liquid Crystal Display (LCD) yang mempunyai kemampuan menghasilkan gambar
yang memiliki kekontrasan yang tinggi dan menakjubkan ketika diproyeksikan.
Alat ini hanya dapat digunakan di lingkungan temperatur yang terbatas, yaitu
sekitar 45oC sehingga alat ini jangan digunakan pada OHP yang
landasan kacanga memiliki suhu l;ebih dari 45oC. Selain itu, alat
ini juga tidak boleh digunakan pada ruangan yang terlalu terang.
Dalam penggunaannya, CPP harus diletakkan tepat di atas landasan kaca OHP.
Dengan demikian, CPP akan menampilkan gambar tampilan komputer yang cukup besar
pada layar dengan menggunakan OHP sebagai sumber cahaya. Alat ini telah
dilengkapi dengan panel, bantuan remote control, baterai remote control, kabel
sinyal RGB 15 pin dan 9 pin, AC adaptor dan petunjuk mengoperasikannya.
b.
Program Slide Instruksional
Bentuk slide berhubungan dengan fil fotografi yang memiliki format kecil
dan dikenal sebagai film positif. Untuk penayangan satu buah slide
dibutuhkan satu kali proyeksi.
Ukuran film slide yang standar adalah 35 mm, tetapi untuk ukuran slide
yang dibingkai artinya slide yang sudah siap ditayangkan yang standar
adalah 5 cm x 5 cm. Hal ini diukur dari dimensi luar.
Slide yang standar dapat disusun dan diatur kembali dalam berbagai
variasi urutan sehingga lebih fleksibel dibandingkan dengan film strip. Dalam
pemakaian secara wajar, proyektor slide membutuhkan sedikit perhatian
khusus, khususnya dalam pemeliharaan terhadap elemen muka dari lensa proyeksi.
Sedangkan dari segi penyajiannya, yang perlu diperhatikan adalah masih tetap
bingkai slide yang akan ditayangkan, karena kebiasaan kemacetan yang
terjadi adalah akibat adanya dari bingkai slide yang sudah rusak.
Karena slide tidak seperti film strip yang tersusun dalam unit secara
tunggal maka slide dapat dengan mudah menjadi tidak teratur tempat atau
urutannya. Misalnya, slide yang tidak ditutup dengan penutup gelas maka slideakan
mudah kotor, baik karena kena debu ataupun jari tangan. Ditinjau dari segi
biaya pembuatan maka slide membutuhkan biaya per framenya 2 sampai 3
kali dari biaya per frame dalam film strip.
c.
Program Film Strip
Film strip adalah satu rol positif 35 mm yang berisi sederetan gambar yang
saling berhubungan dengan sekali proyeksi untuk satu gabar. Berdasarkan lebar
frame, film strip dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu film strip tunggal
dan film strip double. Dalam format frame tunggal, bayangan atau gambar dicetak
tegak lurus terhadap panjang film, sedangkan format frame double bayangan atau
gambar dicetak paralel terhadap panjang film. Oleh karena itu, luas format
double 2 kali luas format frame tunggal.
Secara komersil produk film strip berisi antara 20 sampai 60 gambar atau frame
satu rolnya, sampai sekitar 1960 film strip belum dilengkapi peralatan audio.
Pada saat itu, informasi narasi dicetak pada bagian bawah frame. Sesuai dengan
perkembangan teknologi, narasi, musik, efek suara, atau yang lain adalah
direkam, yang kemudian ditampilkan bersama secara terpisah dengan proyektor
film strip.
Film strip memiliki kelebihan karena disusun secara kompak, mudah dikendalikan,
dan biayanya relatif rendah.Selain dengan mudah dipasang pada proyektor yang
sederhana, film strip juga mudah dikontrol oleh penggunanya.Menurut
kapasitasnya, film strip secara khusus lebih tepat untuk belajar independen
atau mandiri.
Karena dalam penayangannya melalui proyektor, maka film strip ditarik roda
bergigi sehingga jika terjadi kerusakan salah satu film saja, akan sukar untuk
diperbaiki. Hal ini hanya mungkin dilakukan dengan cara memotong frame itu,
untuk digunakan sebagai slide.
d.
Film
Film merupakan gambar hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film dan
ditampilkan melalui proyektor film.Dibandingkan dengan film strip, film bergerk
dengan cepat sehingga tampilannya kontinu atau ajeg. Objek yang ditampilkan
akan lebih alamiah, artinya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Terlebih
lagi film yang diunakan adalah film berwarna.Pada umumnya film digunakan untuk
menyajikan hiburan.Tetapi, dalam perkembangannya film dapat menyajikan
informasi lain, khususnya informasi yang berkaitan dengan konsep pembelajaran keterampilan
dan sikap.
Kelebihan fim antara lain dapat menggantikan alam sekitar, menyajikan objek
yang tidak dapat dilihat, menggambarkan suatu proses secara tepat, menanamkan
sikap, dapat diulang, dapat memperpendek waktu tampilan, dan sebagainya.
e.
Video Compact Disk
VCD memiliki fungsi yang sama dengan LCD maupun Video Cassette.Perbedaan
antara VCD, LCD, dan Video Cassette terletak pada perangkat lunaknya.VCD
menggunakan piringan yang memilki diameter lebih kecil dibandingkan dengan LCD,
sehingga VCD praktis dan lebih ekonomis daripada LCD sehingga dapat digunakan
dalam komputer yang memiliki CDROM.Pada Video Cassette perangkat
lunaknya menggunakan pita cassette sehingga sesuai perkembangan teknologi
elektronika.
Untuk menayangkan program VCD instruksional dibutuhkan beberapa perlengkapan,
seperti kabel penghubung video dan audio, remote control, dan kabel
penghubung RF dan TV.
f.
TV Instruksional
Berdasarkan kegunaannya, program pembelajaran melalui televisi dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu berfungsi sebagai media pelengkap dan sebagai media
pengayaan. Sedangkan berdasarkan penyajiaannya, juga terdapat beberapa model,
diantaranya:
1)
Model penyajian yang hanya
memindahkan proses pembelajaran tatap muka di kelas atau laboratorium ke dalam
program TV.
2)
Model penyajian yang digunakan untuk
melengkapi suatu kegiatan proses pembelajaran di kelas. Model penyajian ini
diperlukan karena kegiatan ini tidak mungkin dilakukan di dalam kelas. Selain
itu, jika dilakukan di kelas akan membutuhkan biaya yang cukup tinggi, waktu
yang lama, serta beresiko timbulnya bahaya yang tidak diinginkan.
3)
Model penyajian yang digunakan untuk
pengayaan. Model ini biasanya tidak berkaitan secara langsung dengan silabus
atau kurikulum, tetapi diharapkan materi penayaan ini mempunyai kaitan deangan
suatu materi yang adadalam kurikulum, misalnya hasil IPTEK yang perlu diketahui
dan dibutuhkan masyarakat.
4)
Model penyajian yang digunakan untuk
melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh secara interaktif. Model ini
membutuhkan biaya yang jauh lebih besar daripada ketiga model sebelumnya,
karena dalam model ini antara peserta didik dan guru atau tutor dapat berdialog
langsung untuk menanyakan masalah-masalah yang belum jelas tentang materi yang
disajikan dalam program TV instruksional tersebut.
g.
Internet
Media ini memberikan perubahan yang besar pada cara orang berinteraksi,
bereksperimen, dan berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik tersebu, internet
sangat cocok untuk kelas jarak jauh, dimana siswa dan guru masing-masing berada
di tempat berbeda, tetapi tetap dapat berkomunikasi dan berinteraksi seperti
layaknya di kelas.
Untuk mengoperasikannya dibutuhkan komputer, modem, Internet Service
Provider (ISP) dan saluran telepon. Dalam proses pembelajaran komputer,
internet dapat berperan sebagai manajer dalam pembelajaran atau “computer
manage instruction” (CMI) dan dapat pula berperan sebagai alat bantu tambahan
dalam belajar atau Computer Assisted Instruction (CAI).
Secara umum, media pembelajaran
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kalsifikasi jika dilihat dari
masing-masing segi, diantaranya sebagai berikut.
a.
Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi menjadi:
1)
Media
auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya
memiliki insur suara, seperti radio dan rekaman suara.
2)
Media
visual, yaitu media yang hanya daoat dilihat saja, tidak mengandung, unsure
suara. Contohnya adalah film slide, foto, transparansi, lukisan gambar, dan
berbagai bahan yang dapat dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3)
Media audiovisual. Yaitu media yang selain dapat
mengandung unsur suara juga mengandung unsure gambar yang bias dilihat,
misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.
b.
Dilihat dari
kemampuan jangkauannya, media dibagi menjadi:
1)
Media yang
memiliki daya input yang luas dan serentak seperti radio dann televise. Melalui
media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang actual
secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2)
Media yang mempunyai daya input yang
terbatas ole ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain-lain.
c.
Dilihat dari
bahan pembuatnya, media dibagi menjadi:
1)
Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah,
cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
2)
Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan alat pembuatannya sulit
diperoleh dan mahal harganya, sulit pembuatannya, dan penggunaannya memerlukan
keterampilan yang memadai.
5. KLASIFIKASI
MEDIA
6. ALASAN
TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA
a.
Menggunakan media merepotkan
b.
Media itu barang canggih dan mahal
c.
Tidak tahu media atau tidak bisa menggunakan
d.
Media itu sekedar hiburan, belajar harus serius
e.
Media itu pemborosan dari dulu tidak pakai media banyak juga orang pandai.
7. PRINSIP
PEMILIHAN MEDIA
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing –
masing, maka dari itulah guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan
kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan
mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.Ada beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu
1.
Harus
ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.
Apakah
pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum,
ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah
untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD,
SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan
ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut
perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau
pembelajaran pembedahan (kedokteran).
2.
Karakteristik
Media Pembelajaran.
Setiap
media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari
keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik
media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam
kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan
pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
3.
Alternatif
Pilihan
yaitu
adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan
demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan
dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
8.
LANGKAH-LANGKAH
DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Secara garis
besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar
yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara
itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media.
Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam
pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1.
Menganalisis kebutuhan dan
karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan
antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita
mengharapkan siswa mampu membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara
konduksi, konveksi dan radiasi.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga
perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan
pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara
mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat
disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang
sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula
dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk
rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
Contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa:
o
Siswa SMA diharapkan sudah memiliki
kemampuan membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi
dan radiasi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional
objective) dengan operasional dan khas.
Untuk
dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa ketentuan yang
harus diingat, yaitu: tujuan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa;
artinya tujuan itu benar-benar harus menyatakan adanya perilaku siswa yang
dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur
pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition,
dan Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai
berikut:
A
=
|
Audience adalah menyebutkan sasaran/audien
yang dijadikan sasaran pembelajaran
|
B
=
|
Behavior adalah menyatakan prilaku
spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran
berlangsung
|
C
=
|
Condition
adalah menyebutkan kondisi
yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau
keterampilannya
|
D
=
|
Degree adalah menyebutkan batasan
tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.
|
Contoh
Rumusan Tujuan Pembelajaran:
Setelah
mempelajari materi suhu dan kalor, siswa SMA kelas XIdapat membandingkan
proses setiap jenis perpindahan kalor.
(A) (B)
(C)
dengan
benar
(D)
3.
Merumuskan butir-butir materi secara
terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari
sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus
pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan
yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar
butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari
yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang
konkrit kepada yang abstrak.
Contoh Rumusan Butir-butir Materi dari Rumusan Tujuan
Pembelajaran di atas:
o
Membandingkan proses perpindahan
kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi
4.
Mengembangkan Instrumen Pengukuran
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih
dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan instrumen pengukur ini harus
dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi
pembelajaran yang disajikan. Bentuk instrumen pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan,
penugasan atau cheklist prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media,
ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan
instrumen pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes
tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan
penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau
dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah
letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang
media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
Sebagai salah satu contoh tentang instrumen pengukur
keberhasilan dari media yang dikembangkan oleh guru adalah sebagai berikut:
Rumusan
Tujuan
|
Rumusan
Materi
|
Instrumen
Pengukur (Tes)
|
Siswa
dapat menyebutkan macam-macam besaran pokok dan besaran turunan
|
Nama-namabesaran
pokok dan turunan
|
Sebutkan
minimal 5 macam-macam besaran pokok dan besaran turunan
|
Dari contoh di atas, jelaslah bahwa
penyusunan instrumen ukur harus berdasar dari rumusan tujuan dan materi
pembelajaran yang akan diajarkan melalui media pembelajaran tersebut.
5.
Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran
melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi
yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya
materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut
perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program
media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita
dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar
dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu
diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
Namun demikian, sebelum naskah ditulis,
maka terlebih dahulu disusun garis-garis besar program media (GBPM) dan
rancangan isi medianya. Bentuk
dan cara menyusun rancangan isi media dapat dilihat sebagaimana tabel berikut
ini:
6.
Mengadakan Tes atau Uji Coba dan
Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat
efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan
dari program tersebut. Suatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah
baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak
merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini
tentu saja tidak dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui
perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu
dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang
dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang
dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Jika
semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada
lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap
untuk diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi
ternyata setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek
materi atau kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus
seperti ini dapat pula dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang
dianggap kurang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan dari media
yang dibuat, sehingga para penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang
disampaikan melalui media tersebut
Setelah
memahami pengertian media pengajaran secara jelas kita harus memahami pula
istilah-istilah yang
memiliki pengertian hampir sama dengan media pengajaran yaitu alat peraga.
1. PENGERTIAN
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat
diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ). Alat peraga
merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar.Alat peraga mengubah
materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan
perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa
belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar.
Pembelajaran
menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra
siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar,
melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis.
Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai
proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang
tidak mudah dilupakan.
Alat peraga dalam mengajar memegang
peranan penting sebagai alat Bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar
yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur
antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan
alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang
berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran
agar sampai tujuan. Dalam pencapain tersebut, peranan alat Bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting
sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh
siswa.Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat
diserap oleh mata dan telinga.Alat tersebut berguna agar pelajaran yang
disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar
alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
siswa lebih efektif dan efisien.
2. JENIS-JENIS ALAT PERAGA
Ada beragam
jenis alat peraga pembelajaran, dari mulai benda aslinya, tiruannya, yang
sederhana sampai yang canggih, diberikan dalam kelas atau di luar kelas. Bisa
juga berupa bidang dua dimensi (gambar), bidang tiga dimensi (ruang), animasi /
flash (gerak), video (rekaman atau simulasi).Teknologi telah mengubah harimau
yang ganas yang tidak mungkin di bawa dalam kelas bisa tampik di dalam kelas
dalam habitat kehidupan yang sesungguhnya.
Alat peraga
pembelajaran sederhana dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti karton,
kardus, styrofoam, dan juga bisa memanfaatkan software-software komputer yang
dapat menciptakan alat peraga. Jika guru belum memiliki kemampuan untuk
menciptakan alat peraga berbasis TIK maka guru dapat memanfaatkan hasil alat
peraga yang telah diciptakan oleh rekan-rekan sejawat yang lain. Eksplorasilah
kemampuan pencarian informasi melalui internet, maka guru akan mendapatkan
beragam alat peraga pembelajaran berbasis TIK yang bisa dipergunakan secara
cuma-cuma.
Animasi atau
lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari
pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak.Dengan bantuan
komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan
cepat (wikipedia, 2009).
Flash adalah
alat untuk membuat web site yang interaktif dan web site yang dianimasikan
(mohkaris.blogspot.com, 2009). Animasi flash adalah gambar bergerak yang dibuat
dengan menggunakan alat untuk membuat web site yang interaktif dan web site
yang dianimasikan. (mohkaris.blogspot.com, 2009).
Simulasi adalah
suatu peniruan sesuatu yang nyata, keadaan sekelilingnya (state of affairs),
atau proses.Aksi melakukan simulasi sesuatu secara umum mewakilkan suatu
karakteristik kunci atau kelakuan dari sistem-sistem fisik atau abstrak
(wikipedia, 2009).
Jenis alat peraga dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1. Alat peraga dua dan tiga dimensi Bagan,
grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe, papan tulis
2. Alat peraga yang diproyeksikan Film, slide
dan filmstrip
Adapun
beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu:
a.
Gambar
Gambar
adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling dikenal dan saling
dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai umur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak mengita waktu persiapan.
b.
Peta
.Salah satu
yang harus diperhatikan, penggunaan peta sebagai alat peraga hanya cocok
bagi anak besar/kelas besar.
c.
Papan tulis
Peranan
papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar.Papan tulis dapat
dirima dimana-mana sebagai alat peraga yang efektif.Tidak perlu menjadi
seorang seniman untuk memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa
gambaran orang yang sederhana sekali, sebuah diagram, atau empat persegi
panjang dapat menggambarkan orang, kota atau kejadian.
d.
Boks pasir
Anak kelas
kecil dan kelas tengah sangat menggemari peragaan yang menggunakan boks
pasir. Boks pasir dapat diciptakan “peta” bagi mereka khususnya bagi kelas
tengah karena pada umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari desa ke
desa.
(Pepak.sabda.org.and
omtions.blogspot.com)
Selain alat peraga yang disebutkan di atas,
media mengajar yang paling dikenal di dalam pelayanan anak sering disebut
dengan istilah singkat, alat peraga berbentuk fleschard, wayang, boneka jari,
rumah palestina dan sebagainya.
Adapun alat
peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat peraga
gambar karena disenangi anak berbagai umur, diperoleh dalam keadaan siap pakai,
dan tidak menyita waktu persiapan selain itu
untuk menarik perhatian siswa dalam melakukanya.
3.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
Adapun
kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran yaitu:
v
Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu:
a.
Menumbuhkan
minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
b.
Memperjelas
makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya
c.
Metode
mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
d.
Membuat
lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan
dan sebagainya.
v
Kekurangan alat peraga yaitu:
a.
Mengajar dengan
memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru
b.
Banyak waktu
yang diperlukan untuk persiapan
c.
Perlu
kesediaan berkorban secara materiil
4.
KARAKTERISTIK
ALAT PERAGA
a.
Tahan lama
(terbuat dari bahan yang cukup kuat ).
b.
Bentuk dan
warnanya menarik.
c.
Sederhana
dan mudah di kelola (tidak rumit ).
d.
Ukurannya
sesuai (seimbang )dengan ukuran fisik anak.
e.
Dapat
mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)
f.
Sesuai
dengan konsep pembelajaran.
g.
Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman )
h.
Peragaan itu
supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak bagi siswa
5.
FUNGSI ALAT
PERAGA
Berikut ini beberapa fungsi alat
peraga antara lain:
o
Fungsi Alat Peraga terutama untuk membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Fungsi Alat peraga untuk
menyajikan materi ke dalam bentuk yang lebih konkrit, siswa
pada tingkat yang lebih rendah akan lebih memahami dan mengerti apa yang
diajarkan. Dengan Alat Peraga siswa akan menyadari adanya hubungan
antara pembelajaran dengan benda-benda di sekitarnya
Penggunaan alat peraga memungkinkan
konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk
konkrit
o Fungsi lain
dari alat peraga adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang integral dari situasi mengajar.
3. Penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
4. Penggunaannya bukan semata-mata alat hiburan (pelengkap).
5. Untuk mempercepat proses pembelajaran (menangkap pengertian)
6. Untuk memprtinggi mutu pembelajaran.
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang integral dari situasi mengajar.
3. Penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
4. Penggunaannya bukan semata-mata alat hiburan (pelengkap).
5. Untuk mempercepat proses pembelajaran (menangkap pengertian)
6. Untuk memprtinggi mutu pembelajaran.
6. PRINSIP PENGGUNAAN ALAT PERAGA
1.
Menentukan
alat peraga dngan tepat
2. Menetapkan /memperhitungkan subjek dengan tepat.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu, tempat dan situasi yang tepat.
2. Menetapkan /memperhitungkan subjek dengan tepat.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu, tempat dan situasi yang tepat.
7. KRITERIA PEMILIHAN ALAT PERAGA
a.
Kesesuaian alat pengajaran yang
dipilih dengan materi pengajaran atau jenis kegiatan yang akan dilakukan
oleh siswa
b.
Kemudahan dalam memperoleh alatnya
dan kemudian dalam perancangannya;
c.
Kemudahan dalam penggunaannya
d.
Terjamin keamanan dalam
penggunaannya
e.
kemampuan dana
f.
Kemudahan dalam penyimpanan,
pemeliharaan dan sebagainya
CONTOH MEDIA PEMBELAJARAN :
Standar
Kompetensi
1.Ilmu
Pengetahuan Alam
3. Memahami pengaruh
kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Kompetensi Dasar
1.
Ilmu Pengetahuan Alam
3.1
Mengidentifikasi kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem).
MEDIA : gambar mengenai kegiatan-kegiatan manusia yang
mempengaruhi keseimbangan alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar