Jumat, 03 Mei 2013

Media pembelajaran dan pengembangan bahan ajar


PENGERTIAN MEDIA PENGAJARAN DAN ALAT PERAGA

1.      Pengertian
Media berasal dari bahasa latin Medium yang bearti perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi.
v  Pendapat para ahli tentang Media Pengajaran :
a.       Menurut Briggs (1970)
Media pengajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar. Contoh : buku, film, kaset, slide dll.
b.      Menurut Gagne dan Reiser (1983)
Media pengajaran adalah alat-alat fisik dimana pesan-pesan instruksional dikomunikasikan. Contoh: buku, film, tipe recorder, dll.
c.       Menurut Dinje Borman Rumumpuk (1988)
Media pengajaran adalah setiap alat baik software maupun hardware yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.
a.       Media pendidikan dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi murid. Misalnya siswa berasal dari golongan mampu memiliki pengalaman sehari-harinya berbeda dengan golongan kurang mampu. Perbedaan ini dapat di tanggulangi dengan mempertontonkan film, gambar, tv dan sebagainya.
b.      Media pendidikan dapat mengatasi batas-batas ruang kelas. Misalnya benda yang di ajarkan terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk diamati secaara langsung. Maka dapat di tanggulangi dengan film, gambar slidefilm strip dan sebagainya.
c.       Media pendidikan dapat mengatasi keterbatasan karena jarak. Apabila secara langsung tidak dapat di amati karena terlalu kecil seperti molekul, sel atau atom maka dapat diatasi dengan model, gambar, dan sebagainya.
d.      Media pendidikan dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu. Apabila secara langsung gerakan benda sulit atau tidak dapat diamati karena terlalu lambat atau terlalu cepat, sedangkan gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa maka dapat digunakan film strip dan sebagainya.
e.       Media pendidikan dapat di gunakan untuk memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang tidak dapat di ulang kembali atau telah terjadin dai masa lampau. Seperti peristiwa bencana alam, tiupan angina dan sebagainya maka dapat di gunakan film, film strip, slide dan sebagainya.
f.       Media pendidikan memungkinkan adanya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan alam atau lingkungannya. Misalnya dengan mengunjungi suatu tempat.
g.      Media pendidikan memberikan kesamaan dalam pengamatan terhadap sesuatu objek.
1.      h.      Media pendidikan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar
2.      FUNGSI MEDIA PENGAJARAN
Secara umum media berfungsi sebagai:
a.       Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
b.      Bagian integral (keterpaduan) dari keseluruhan situasi mengajar
c.       Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
d.      Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
e.       Mempertinggi mutu belajar mengajar
3.      PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
a.     Membuat kongkrit konsep yang abstrak
b.    Mengetengahkan bagian tertentu yang dianggap penting
c.     Memberikan pengganti pengalaman langsung
d.    Mendekatkan obyek yang sukar atau berbahaya untuk didekati
e.     Memberikan pengalaman segi pengamatan
f.     Menyajikan perbedaan warna secara visual
g.    Menyajikan informasi yang memerlukan gerak.
 4.Macam-Macam Media Pendidikan
1.    Media Nonelektronik
a.    Media Cetak
               Dalam media cetak seperti buku teks, modul, buku petunjuk, lembar lepas, lembar kerja , dan sebagainya pada umumnya berisi materi pembelajaran yang dapat diakses dan dibaca oleh siswa langkah demi langkah sesuai dengan yang diinginkan. Untuk media yang berupa buku teks biasanya dilengkapi uraian materi, contoh soal, dan latihan soal.Berbeda dengan buku, modul umumnya dilengkapi dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, uraian materi, latihan soal, dan tes formatif, yang digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui seberapa besar materi dalam setiap kegitan dapat dikuasai oleh mahasiswa.
               Kemudian untuk media cetak yang berupa hand out biasa digunakan proses pembelajaran di kelas. Media ini berupa lembaran lepas yang biasanya berisi materi untuk satu kegiatan tatap muka. Hand out yang lengkap akan berisi tujuan, uraian singkat tentang materi pembelajaran, evaluasi, dan daftar pustaka.
               Khusus untuk media cetak yang berupa lembar tugas biasa digunakan siswa untuk mengerjakan tugas, menyelesaikan masalah atau soal yang diberikan oleh guru setelah penyampaian materi di kelas.Lembar tugas biasanya berisi tujuan, uraian singkat tentang materi pembelajaran untuk setiap pkok bahasan, dan latihan memecahkan masalah.
Media cetak memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
1)      Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2)      Siswa dapat mempelajari materi dalam media cetak secara berulang-ulang. Khusu untuk media cetak berupa modul, melalui tes normatif siswa dapat mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran yang disajikan pada modul tersebut
3)      Dapat dicetak ulang atau direvis sesuia dengan garis besar program pembelajaran yang baru.
          Kekurangannya antara lain:
1)      Tidak dapat menyajikan gerak dalam media cetak
2)      Uraian yang terlalu panjang dalam setiap pokok bahasan dapat membosankan para pembacanya
3)      Pembahasannya lebih mengarah pada kognitif

b.   Media Pajang
               Media ini meliputi papan tulis, white board, papan magnetik, papan buletin, dan chart.Perbedaan antara papan tulis dan white board terletak pada alat tulisnya. Papan tulis menggunakan kapur sebagai alat tulis, sedangkan white board menggunakan spidol nonpermanen. Papan magnetik merupakan papan yang permukaannya dibuat dari lembaran baja atau dapat juga berupa white board yang di dalamnya dilapisi dengan lembaran baja atau seng.Materi yang disajikan diletakkan di atas kertas atau karton yang di belakangnya diberi magnet.Papan ini dapat berfungsi sebagai pendamping papan tulis di kelas.
               Untuk penyajian dengan chart dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Pada umumnya materi yang disajikan di dalam chart biasanya berbentuk diagram, bagan grafik, dan gambar. Oleh karena itu, beberapa kelebihan penggunaan papan pajang adalah:
1)      Biaya yang digunakan relatif murah
2)      Papan tulis atau white board mudah disajikan di ruang kelas
3)      Papan tulis atau white board dapat digunakan dengan jumlah siswa yang relatif besar
4)      Khusus untukpapan buletin diperuntukkan untuk kelompok kecil
c.    Media Peraga dan Eksperimen
               Media peraga dapat berupa alat-alat asli atau tiruan, dan biasanya berada di laboratorium.Media ini biasanya berbentuk model dan hanya digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian dari alat yang asli dan prinsip kerja dari alat asli tersebut.
               Di samping media peraga terdapat pula media eksperimen yang berupa alat-alat asli yang  biasanya digunakan untuk kegiatan praktikum. Perbedaan antara media peraga dengan media eksperimen antara lain:
1)        Alat-alat pada media eksperimen berupa alat asli sedangkan media peraga berupa alat-alat tiruan
2)        Media eksperimen dapat digunakan sebagai media peraga, sedangkan media peraga belum tentu dapat digunakan sebagai media eksperimen
               Salah satu contoh alat peraga sederhana adalah tali, yaitu sebagai suatu alat yang dapat digunakan untuk menunjukkan gejala gelombang transversal.Kemudian salah satu contoh alat eksperimen yang dapat digunakan sebagai alat peraga adalah pipa kund, yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan rambat bunyi.
2.  Media Elektronik
a.      Overhead Projector (OHP)
          OHP merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk memproyeksikan objek melalui bahan transparan dengan bening ke suatu permukaan layar atau dinding.
1)        OHP Tanpa Kombinasi dengan Alat Lain
               Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, OHP dengan tipe tertentu dapat dikombinasikan dengan alat lain sehingga dapat digunakan untuk memproyeksikan tidak hanya transparansi, tetapi juga dapat digunakan untuk memproyeksikan bahan cetakan, objek tiga dimensi, dan tampilan komputer.
               OHP yang sederhana misalnya merk Cabin, telah dilengkapi dengan komponen dan spesifikasi, seperti lampu proyektor dengan daya listrik kurang lebih 500 watt serta sumber tegangan 110 V atau 220 V. Dengan menggunakan daya listrik yang semakin besar, maka suatu OHP akan memberikan kemampuan yang lebih jelas dalam memproyeksikan gambar pada dinding atau layar tanpa harus mematika n lampu dalam suatu ruangan.
2)      Kombinasi OHP dengan Efek Zoom
          Alat ini dikenal sebagai Zoom Overhead Projector, yaitu suatu OHP yang di dalamnya dilengkapi dengan lensa zoom. Lensa ini memiliki kemampuan untuk memperbesar gambar proyeksi sampai 1,6 kali dari ukuran lensa standar. Cara kerja OHP ini adalah gambar pada dinding atau dinding OHP ini pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan OHP sebelumnya, tetapi dalam tampilannya dilengkapi dengan beberpa panel, yaitu proyektor, miror, bor magnet, pen tray, lensa zoom, dan sebagainya.
3)   Kombinasi OHP dengan ATF
Automatic Transparancy Feeder (ATF) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan mengeluarkan transparansi yang akan ditampilkan melalui OHP. Alat ini dilengkapi dengan Transparancy Tray, Infrared Sensor, Infrared Remote, Easy Attachment, dan Anti-Static Strip.Cara menggunakannya adalah dengan meletakkan alat tersebut tepat di atas landasan kaca OHP, setelah itu kita memfungsikan panel-panel yang ada pada OHP dan ATF.
4)        Kombinasi OHP dengan CPP (Viewer)
               Computer Proyektor Panel (CPP) atau yang biasa disebut Viewer dibuat dari lampu Liquid Crystal Display (LCD) yang mempunyai kemampuan menghasilkan gambar  yang memiliki kekontrasan yang tinggi dan menakjubkan ketika diproyeksikan. Alat ini hanya dapat digunakan di lingkungan temperatur yang terbatas, yaitu sekitar 45oC sehingga alat ini jangan digunakan pada OHP yang landasan kacanga memiliki suhu l;ebih dari 45oC. Selain itu, alat ini juga tidak boleh digunakan pada ruangan yang terlalu terang.
               Dalam penggunaannya, CPP harus diletakkan tepat di atas landasan kaca OHP. Dengan demikian, CPP akan menampilkan gambar tampilan komputer yang cukup besar pada layar dengan menggunakan OHP sebagai sumber cahaya. Alat ini telah dilengkapi dengan panel, bantuan remote control, baterai remote control, kabel sinyal RGB 15 pin dan 9 pin, AC adaptor dan petunjuk mengoperasikannya.
b.      Program Slide Instruksional
          Bentuk slide berhubungan dengan fil fotografi yang memiliki format kecil dan dikenal sebagai film positif. Untuk penayangan satu buah slide dibutuhkan satu kali proyeksi.
          Ukuran film slide yang standar adalah 35 mm, tetapi untuk ukuran slide yang dibingkai artinya slide yang sudah siap ditayangkan yang standar adalah 5 cm x 5 cm. Hal ini diukur dari dimensi luar.
          Slide yang standar dapat disusun dan diatur kembali dalam berbagai variasi urutan sehingga lebih fleksibel dibandingkan dengan film strip. Dalam pemakaian secara wajar, proyektor slide membutuhkan sedikit perhatian khusus, khususnya dalam pemeliharaan terhadap elemen muka dari lensa proyeksi. Sedangkan dari segi penyajiannya, yang perlu diperhatikan adalah masih tetap bingkai slide yang akan ditayangkan, karena kebiasaan kemacetan yang terjadi adalah akibat adanya dari bingkai slide yang sudah rusak.
          Karena slide tidak seperti film strip yang tersusun dalam unit secara tunggal maka slide dapat dengan mudah menjadi tidak teratur tempat atau urutannya. Misalnya, slide yang tidak ditutup dengan penutup gelas maka slideakan mudah kotor, baik karena kena debu ataupun jari tangan. Ditinjau dari segi biaya pembuatan maka slide membutuhkan biaya per framenya 2 sampai 3 kali dari biaya per frame dalam film strip.
c.         Program Film Strip
          Film strip adalah satu rol positif 35 mm yang berisi sederetan gambar yang saling berhubungan dengan sekali proyeksi untuk satu gabar. Berdasarkan lebar frame, film strip dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu film strip tunggal dan film strip double. Dalam format frame tunggal, bayangan atau gambar dicetak tegak lurus terhadap panjang film, sedangkan format frame double bayangan atau gambar dicetak paralel terhadap panjang film. Oleh karena itu, luas format double 2 kali luas format frame tunggal.
          Secara komersil produk film strip berisi antara 20 sampai 60 gambar atau frame satu rolnya, sampai sekitar 1960 film strip belum dilengkapi peralatan audio. Pada saat itu, informasi narasi dicetak pada bagian bawah frame. Sesuai dengan perkembangan teknologi, narasi, musik, efek suara, atau yang lain adalah direkam, yang kemudian ditampilkan bersama secara terpisah dengan proyektor film strip.
          Film strip memiliki kelebihan karena disusun secara kompak, mudah dikendalikan, dan biayanya relatif rendah.Selain dengan mudah dipasang pada proyektor yang sederhana, film strip juga mudah dikontrol oleh penggunanya.Menurut kapasitasnya, film strip secara khusus lebih tepat untuk belajar independen atau mandiri.
          Karena dalam penayangannya melalui proyektor, maka film strip ditarik roda bergigi sehingga jika terjadi kerusakan salah satu film saja, akan sukar untuk diperbaiki. Hal ini hanya mungkin dilakukan dengan cara memotong frame itu, untuk digunakan sebagai slide.
d.      Film
          Film merupakan gambar hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film dan ditampilkan melalui proyektor film.Dibandingkan dengan film strip, film bergerk dengan cepat sehingga tampilannya kontinu atau ajeg. Objek yang ditampilkan akan lebih alamiah, artinya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Terlebih lagi film yang diunakan adalah film berwarna.Pada umumnya film digunakan untuk menyajikan hiburan.Tetapi, dalam perkembangannya film dapat menyajikan informasi lain, khususnya informasi yang berkaitan dengan konsep pembelajaran keterampilan dan sikap.
          Kelebihan fim antara lain dapat menggantikan alam sekitar, menyajikan objek yang tidak dapat dilihat, menggambarkan suatu proses secara tepat, menanamkan sikap, dapat diulang, dapat memperpendek waktu tampilan, dan sebagainya.
e.       Video Compact Disk
          VCD memiliki fungsi yang sama dengan LCD maupun Video Cassette.Perbedaan antara VCD, LCD, dan Video Cassette terletak pada perangkat lunaknya.VCD menggunakan piringan yang memilki diameter lebih kecil dibandingkan dengan LCD, sehingga VCD praktis dan lebih ekonomis daripada LCD sehingga dapat digunakan dalam komputer yang memiliki CDROM.Pada Video Cassette perangkat lunaknya menggunakan pita cassette sehingga sesuai perkembangan teknologi elektronika.
          Untuk menayangkan program VCD instruksional dibutuhkan beberapa perlengkapan, seperti kabel penghubung video dan audio, remote control, dan kabel penghubung RF dan TV.
f.       TV Instruksional
          Berdasarkan kegunaannya, program pembelajaran melalui televisi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu berfungsi sebagai media pelengkap dan sebagai media pengayaan. Sedangkan berdasarkan penyajiaannya, juga terdapat beberapa model, diantaranya:
1)      Model penyajian yang hanya memindahkan proses pembelajaran tatap muka di kelas atau laboratorium ke dalam program TV.
2)      Model penyajian yang digunakan untuk melengkapi suatu kegiatan proses pembelajaran di kelas. Model penyajian ini diperlukan karena kegiatan ini tidak mungkin dilakukan di dalam kelas. Selain itu, jika dilakukan di kelas akan membutuhkan biaya yang cukup tinggi, waktu yang lama, serta beresiko timbulnya bahaya yang tidak diinginkan.
3)      Model penyajian yang digunakan untuk pengayaan. Model ini biasanya tidak berkaitan secara langsung dengan silabus atau kurikulum, tetapi diharapkan materi penayaan ini mempunyai kaitan deangan suatu materi yang adadalam kurikulum, misalnya hasil IPTEK yang perlu diketahui dan dibutuhkan masyarakat.
4)      Model penyajian yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh secara interaktif. Model ini membutuhkan biaya yang jauh lebih besar daripada ketiga model sebelumnya, karena dalam model ini antara peserta didik dan guru atau tutor dapat berdialog langsung untuk menanyakan masalah-masalah yang belum jelas tentang materi yang disajikan dalam program TV instruksional tersebut.
g.      Internet
          Media ini memberikan perubahan yang besar pada cara orang berinteraksi, bereksperimen, dan berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik tersebu, internet sangat cocok untuk kelas jarak jauh, dimana siswa dan guru masing-masing berada di tempat berbeda, tetapi tetap dapat berkomunikasi dan berinteraksi seperti layaknya di kelas.
          Untuk mengoperasikannya dibutuhkan komputer, modem, Internet Service Provider (ISP) dan saluran telepon. Dalam proses pembelajaran komputer, internet dapat berperan sebagai manajer dalam pembelajaran atau “computer manage instruction” (CMI) dan dapat pula berperan sebagai alat bantu tambahan dalam belajar atau Computer Assisted Instruction (CAI).

Secara umum, media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kalsifikasi jika dilihat dari masing-masing segi, diantaranya sebagai berikut.
a.       Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi menjadi:
1)      Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki insur suara, seperti radio dan rekaman suara.
2)      Media visual, yaitu media yang hanya daoat dilihat saja, tidak mengandung, unsure suara. Contohnya adalah film slide, foto, transparansi, lukisan gambar, dan berbagai bahan yang dapat dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3)      Media audiovisual. Yaitu media yang selain dapat mengandung unsur suara juga mengandung unsure gambar yang bias dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.
b.      Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi menjadi:
1)      Media yang memiliki daya input yang luas dan serentak seperti radio dann televise. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2)      Media yang mempunyai daya input yang terbatas ole ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain-lain.
c.       Dilihat dari bahan pembuatnya, media dibagi menjadi:
1)      Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
2)      Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan alat pembuatannya sulit diperoleh dan mahal harganya, sulit pembuatannya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.

5.      KLASIFIKASI MEDIA
6.      ALASAN TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA
a.                 Menggunakan media merepotkan
b.                Media itu barang canggih dan mahal
c.                 Tidak tahu media atau tidak bisa menggunakan
d.                Media itu sekedar hiburan, belajar harus serius
e.                 Media itu pemborosan dari dulu tidak pakai media banyak juga orang pandai.


7.      PRINSIP PEMILIHAN MEDIA
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran,  yaitu
1.                   Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).
2.                   Karakteristik Media Pembelajaran.
Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
3.                   Alternatif Pilihan
yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
8.      LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1.          Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa mampu membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
            Contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa:
o  Siswa SMA diharapkan sudah memiliki kemampuan membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.        Merumuskan tujuan pembelajaran (Instructional objective) dengan operasional dan khas.
    Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diingat, yaitu: tujuan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa; artinya tujuan itu benar-benar harus menyatakan adanya perilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A =
Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran
B =
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C =
Condition adalah menyebutkan  kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D =
Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.

Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi suhu dan kalor, siswa SMA kelas XIdapat membandingkan proses setiap jenis perpindahan kalor.                  (A)                          (B)
                 (C)                                       
dengan benar
         (D) 

3.         Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
Contoh Rumusan Butir-butir Materi dari Rumusan Tujuan Pembelajaran di atas:
o    Membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi
4.         Mengembangkan Instrumen Pengukuran
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan instrumen pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk instrumen pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan instrumen pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
Sebagai salah satu contoh tentang instrumen pengukur keberhasilan dari media yang dikembangkan oleh guru adalah sebagai berikut:
Rumusan Tujuan
Rumusan Materi
Instrumen Pengukur (Tes)
Siswa dapat menyebutkan macam-macam besaran pokok dan besaran turunan
Nama-namabesaran pokok dan turunan
Sebutkan minimal 5 macam-macam besaran pokok dan besaran turunan

Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penyusunan instrumen ukur harus berdasar dari rumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui media pembelajaran tersebut.
5.      Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
Namun demikian, sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya. Bentuk dan cara menyusun rancangan isi media dapat dilihat sebagaimana tabel berikut ini:
6.    Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Suatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap untuk diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap kurang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga para penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media tersebut

Setelah memahami pengertian media pengajaran secara jelas kita harus memahami pula istilah-istilah yang memiliki pengertian hampir sama dengan media pengajaran yaitu alat peraga.

1.    PENGERTIAN
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ). Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar.Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat  alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai  dengan tipe siswa belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi  seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat Bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam pencapain tersebut, peranan alat Bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh siswa.Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga.Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.
2.    JENIS-JENIS ALAT PERAGA
Ada beragam jenis alat peraga pembelajaran, dari mulai  benda aslinya, tiruannya, yang sederhana sampai yang canggih, diberikan dalam kelas atau di luar kelas. Bisa juga berupa bidang dua dimensi (gambar), bidang tiga dimensi (ruang), animasi / flash (gerak), video (rekaman atau simulasi).Teknologi telah mengubah harimau yang ganas yang tidak mungkin di bawa dalam kelas bisa tampik di dalam kelas dalam habitat kehidupan yang sesungguhnya.
Alat peraga pembelajaran sederhana dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti karton, kardus, styrofoam, dan juga bisa memanfaatkan software-software komputer yang dapat menciptakan alat peraga. Jika guru belum memiliki kemampuan untuk menciptakan alat peraga berbasis TIK maka guru dapat memanfaatkan hasil alat peraga yang telah diciptakan oleh rekan-rekan sejawat yang lain. Eksplorasilah kemampuan pencarian informasi melalui internet, maka guru akan mendapatkan beragam alat peraga pembelajaran berbasis TIK yang bisa dipergunakan secara cuma-cuma.
Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak.Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat (wikipedia, 2009).
Flash adalah alat untuk membuat web site yang interaktif dan web site yang dianimasikan (mohkaris.blogspot.com, 2009). Animasi flash adalah gambar bergerak yang dibuat dengan menggunakan alat untuk membuat web site yang interaktif dan web site yang dianimasikan. (mohkaris.blogspot.com, 2009).
Simulasi adalah suatu peniruan sesuatu yang nyata, keadaan sekelilingnya (state of affairs), atau proses.Aksi melakukan simulasi sesuatu secara umum mewakilkan suatu karakteristik kunci atau kelakuan dari sistem-sistem fisik atau abstrak (wikipedia, 2009).
     Jenis alat peraga dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1.  Alat peraga dua dan tiga dimensi Bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe, papan tulis
2.  Alat peraga yang diproyeksikan Film, slide dan filmstrip

Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu:
a.    Gambar
Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling dikenal dan saling dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai umur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak mengita waktu persiapan.
b.    Peta
.Salah satu yang harus diperhatikan, penggunaan peta sebagai alat peraga hanya cocok bagi anak besar/kelas besar.
c.    Papan tulis
Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar.Papan tulis dapat dirima dimana-mana sebagai alat peraga yang efektif.Tidak perlu menjadi seorang seniman untuk memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa gambaran orang yang sederhana sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang dapat menggambarkan orang, kota atau kejadian.
d.    Boks pasir
Anak kelas kecil dan kelas tengah sangat menggemari peragaan yang menggunakan  boks pasir. Boks pasir dapat diciptakan “peta” bagi mereka khususnya bagi kelas tengah karena pada umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari desa ke desa.
(Pepak.sabda.org.and omtions.blogspot.com)
Selain alat peraga yang disebutkan di atas, media mengajar yang paling dikenal di dalam pelayanan anak sering disebut dengan istilah singkat, alat peraga berbentuk fleschard, wayang, boneka jari, rumah palestina dan sebagainya.
Adapun alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat peraga gambar karena disenangi anak berbagai umur, diperoleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak menyita waktu persiapan selain itu untuk menarik perhatian siswa dalam melakukanya.
3.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran yaitu:
v    Kelebihan penggunaan alat peraga yaitu: 
a.                 Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
b.                Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya
c.                 Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
d.                Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan    mendemonstrasikan dan sebagainya.
v    Kekurangan alat peraga yaitu: 
a.                 Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru
b.                Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan 
c.                 Perlu kesediaan berkorban secara materiil

4.    KARAKTERISTIK ALAT PERAGA
a.                 Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat ).
b.                Bentuk dan warnanya menarik.
c.                 Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit ).
d.                Ukurannya sesuai (seimbang )dengan ukuran fisik anak.
e.                 Dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)
f.                 Sesuai dengan konsep pembelajaran.
g.                 Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman )
h.                Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak bagi siswa

5.    FUNGSI ALAT PERAGA
Berikut ini beberapa fungsi alat peraga antara lain:
o  Fungsi Alat Peraga terutama untuk membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Fungsi Alat peraga untuk menyajikan materi ke dalam  bentuk  yang lebih konkrit, siswa  pada tingkat  yang lebih rendah akan lebih memahami dan mengerti apa yang diajarkan. Dengan Alat  Peraga siswa akan menyadari   adanya  hubungan  antara   pembelajaran  dengan benda-benda di sekitarnya
Penggunaan alat peraga memungkinkan konsep-konsep  abstrak yang  disajikan  dalam  bentuk  konkrit
o  Fungsi lain dari alat peraga adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang integral dari situasi mengajar.
3. Penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
4. Penggunaannya bukan semata-mata alat hiburan (pelengkap).
5. Untuk mempercepat proses pembelajaran (menangkap pengertian)
6. Untuk memprtinggi mutu pembelajaran.

6.    PRINSIP PENGGUNAAN ALAT PERAGA
1.    Menentukan alat peraga dngan tepat
2. Menetapkan /memperhitungkan subjek dengan tepat.
3. Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu, tempat dan situasi yang tepat.
7.    KRITERIA PEMILIHAN ALAT PERAGA
a.     Kesesuaian alat pengajaran yang dipilih dengan materi pengajaran atau jenis kegiatan yang akan  dilakukan oleh siswa
b.     Kemudahan dalam memperoleh alatnya dan kemudian dalam perancangannya;
c.     Kemudahan dalam penggunaannya
d.    Terjamin keamanan dalam penggunaannya
e.     kemampuan dana
f.      Kemudahan dalam penyimpanan, pemeliharaan dan sebagainya

CONTOH MEDIA PEMBELAJARAN :
Standar Kompetensi
1.Ilmu Pengetahuan Alam
3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Kompetensi Dasar
1.    Ilmu Pengetahuan Alam
3.1      Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem).
MEDIA : gambar mengenai kegiatan-kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan alam.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar